
Sargassum sp., Ganggang Coklat Kaya Polifenol
admin
- 0
Sahabat Sehat, kamu tentunya pernah mendengar mengenai manfaat kesehatan rumput laut. Namun, familiar kah kamu dengan jenis rumput laut. Salah satu genus adalah Sargassum sp., yang merupakan ganggang coklat. Sargassum sp. dikenal atas kandungan polifenolnya.
Mengenal Sargassum sp.
Sargassum adalah genus dari ordo fucales yang memiliki pigmen berupa klorofil a, c dan fukosantin. Selain kaya dengan metabolit sekunder rumput laut ini juga memiliki cadangan makanan berupa polisakarida kompleks, antara lain alginate, laminarin, fukan dan selulosa.

Di Indonesia Sargassum sp. tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua. Berdasar data LIPI, Indonesia memiliki lebih dari 70 spesies Sargassum. Spesies yang sering ditemukan di perairan Indonesia diantaranya S. aquofilum, S. binderi, S. crassifolium, S. duplicatum, S. echinocarpum, S. gracilimun, S. histrix, S. microphylum, S. obtusifolium, S. policystum, S. polyceratium, dan S. vulgare. Sargassum sp. merupakan bahan baku utama dalam industri ekstraksi alginat. Alginat sering dimanfaatkan dalam industri sebagai penstabil, pengental, pengemulsi, dan gelling.
Kandungan Metabolit Sekunder Sargassum sp.
Sargassum sp. memiliki kandungan metabolit sekuder seperti polifenol, seperti fucol, fucophlorethol, fucodiphloroethol G, ergosterol, dan florotanin. Florotanin hanya terdapat pada alga coklat dan terbukti memiliki aktivitas antioksidan kuat. Florotanin dapat dibagi menjadi tiga, yakni soluble phlorotannin, cell-wall bound phlorotannin dan exuded phlorotannin.
Polifenol digunakan sebagai salah satu bahan dalam formulasi gizi atau suplemen kesehatan. Polifenol juga dimanfaatkan dalam farmakologi dan kosmetik dikarenakan aktivitas antioksidan yang tinggi, dan potensinya sebagai antioksidan, antibiotik, antibakteri dan antidiabetik.
Potensi Polifenol Sargassum sp. bagi Kesehatan
Ekstrak polifenol telah diuji kemampuannya dalam menekan risiko hiperlipidemia atau kolesterol tinggi, serta dipelajari untuk pemanfaatanya sebagai intervensi alternatif dalam pencegahan dan terapi aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. Polifenol juga terbukti memiliki aktivitas pencegahan infeksi dan berefek positif dalam menekan risiko penyakit degeratif, lewat mekanisme aktivitas antioksidan, netralisasi serta modulasi dari manusia, bakteri, protein viral, dan enzim. Sebagai antioksidan, polifenol memberikan perlindungan terhadap konstituen sel untuk melawan kerusakan oksidatif.

Sargassum vulgare memiliki aktivitas antitrombotik, antikoagulan, dan bersifat anti-inflamatori. S. wightii mengandung flavonoid yang dikenal dengan efek antiinflamasi, antihepatotoxic dan aktivitas antiulcer (antimaag). S. myriocystum kaya tanin dan flavonoid jenis flavanon yang dikenal dengan kemampuan antioksidannya.
Diet rekomendasi bagi penderita dan orang berisiko diabetes mellitus tipe 2, tidak hanya harus kaya serat, tetapi intervensi polifenol dianggap berefek positif terhadap kesehatan. Polifenol dapat mempengaruhi metabolisme glukosa, seperti menghambat pencernaan karbohidrat karena kemampuannya untuk menghambat kerja enzim α-amilase dan α-glukosidase. Kondisi ini mampu menekan penyerapan glukosa di dalam usus dan dapat mengontrol hiperglikemia kadar glukosa setelah makan (postprandial). Pengujian in vivo pada tikus diabetes menunjukkan bahwa flavonoid melemahkan respon terhadap glukosa dan sukrosa.
Sahabat Sehat, semoga informasi mengenai Sargassum sp. ini akan membuat kamu semakin penasaran dengan berbagai hasil laut Indonesia yang beragam.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
Referensi
Badrinathan S, Suneeva SC, Shiju TM, Kumar CPG, Pragasam V. 2011. Exploration of a novel hydroxyl radical scavenger from Sargassum myriocystum. Journal of Medicinal Plants Research. 5 (10):1997-2005.
Fitria L, Dewiyanti I, Fadli N. 2019. Struktur Komunitas Dan Persentase Luas Penutupan Makroalga Di Perairan Teluk Kabupaten Aceh Selatan. Jurnal Laot Ilmu Kelautan, 1(2), 38. https://doi.org/10.35308/jlaot.v1i2.2317.
Hanhineva K, Törrönen R, Bondia-Pons I, Pekkinen J, Kolehmainen M, Mykkänen H, Poutanen K. 2010. Impact of dietary polyphenols on carbohydrate metabolism. International Journal of Molecular Sciences. 11:1365-1402. DOI:10.3390/ijms11041365.
Holdt SL, Kraan S. 2011. Bioactive compounds in seaweed: functional food applications and legislation. Journal of Applied Phycology. 23:543–597. DOI 10.1007/s10811-010-9632-5.
Lee RE. 2008. Phycology Fourth Edition (Fourth ed). Cambridge University Press.
Ramchoun M, Harnafi H, Alem C, Büchele B, Simmet T, Rouis M, Atamani F, Amrani S. 2012. Hypolipidemic and antioxidant effect of polyphenol-rich extracts from Moroccan thyme varieties. e-SPEN. 7:e119-e124.
Uchiyama S, Taniguchi Y, Saka A, Yoshida A, Yajima H. 2011. Prevention of diet[1]induced obesity by dietary black tea polyphenols extract in vitro and in vivo. Nutrition. 27:287-292. (Abstr.)
About the Author
Setyaning Pawestri, S.Pi, M.Si
Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan, FATEPA, Universitas Mataram. Lulusan Teknologi Hasil Perikanan, Universitas Gadjah Mada dan Ilmu Pangan, Institut Pertanian Bogor