• November 29, 2023

Parenting Otoritatif, Apakah Tepat bagi Anak?

Halo Sahabat Sehat! Pola asuh orang tua memainkan peran penting untuk perkembangan anak dalam kehidupan. Budaya dan lingkungan menjadi hal yang diperkenalkan orang tua terhadap anak. Orang tua menjadi pengaruh besar terhadap perkembangan anak, oleh karena itu dibutuhkan cara parenting tepat untuk membentuk karakter yang baik. Nah, salah satu cara pola asuh yang bisa diterapkan yaitu parenting otoritatif.

parening
Foto: Freepik.com

Apa itu parenting otoritatif?

Baumrind memperkenalkan pola asuh otoritatif pada tahun 1971 sebagai salah satu gaya pengendalian dan tuntutan peran orang tua yang secara rasional mengarahkan kegiatan anak-anak dengan cara berorientasi pada masalah dan menghasilkan anak-anak yang mandiri. Pola asuh otoritatif merupakan gaya pengasuhan yang paling ideal karena memberikan kesempatan bagi anak dan orang tua untuk membuat kesepakatan dan belajar dengan baik.

Pola asuh otoritatif, ditandai dengan hubungan yang hangat antara orang tua dan anak, komunikasi terbuka, penerimaan, penghormatan dan dorongan untuk mandiri. Di samping itu, anak juga dilatih untuk disiplin melalui pengaturan batasan wajar terhadap perilaku dan penyelesaian masalah menggunakan penalaran.

Manfaat positif pola asuh otoritatif

Gaya pengasuhan ini mempunyai banyak efek samping positif. Orang tua dalam kategori ini cenderung mengembangkan hubungan erat dalam membina anak-anak mereka, karena memberikan acuan yang jelas, tegas dan konsisten. Sedangkan bagi anak, mereka kelak akan terdidik menjadi pribadi yang bertanggung jawab, mampu mengelola perilaku yang dapat merusaknya (agresi), memiliki harga diri yang tinggi dan sangat percaya diri.

Orang tua akan mengharapkan perilaku sesuai usia dengan batasan yang jelas dan tegas, namun tetap responsif dan terbuka terhadap feedback dari sang buah hati. Oleh karena itu, anak akan terbiasa memiliki perilaku asertif atau mampu menyampaikan apa yang diinginkan, bertanggung jawab secara sosial, mampu mengatur diri sendiri, dan kooperatif dengan batasan-batasan yang diterapkan.

parenting
Foto: Freepik.com

Gaya pengasuhan otoritatif

Gaya pengasuhan ini memiliki harapan yang masuk akal terhadap anak-anaknya. Mereka menyadari bahwa anak membutuhkan pengalaman bermakna dan kebebasan saat masih kecil untuk mempelajari keterampilan baru. Memahami setiap situasi stres tanpa memerlukan campur tangan orang tua. Rasa frustrasi kecil yang dihadapi seorang anak dapat menjadi peluang untuk mengembangkan keterampilan dalam mengatasi masalah. Belajar bahwa jatuh adalah hal yang normal bagi anak-anak, seperti halnya remaja yang putus dengan pacarnya, untuk menghargai kedewasaan emosional yang dibutuhkan dalam hubungan yang langgeng.

Selain itu, mempelajari cara menangani dan mengelola rasa frustrasi dan pengalaman menyakitkan ketika seorang anak masih kecil, karena hal ini memberi mereka alat yang diperlukan untuk menangani situasi saat remaja ketika mereka menjadi lebih mandiri dari orang tua dan meminta nasihat dari teman sebaya dan orang lain. Mendorong kemandirian, yang mengajarkan anak bahwa mereka mampu mencapai sesuatu sendiri.

Pola asuh otoritatif ini dapat dijadikan sebagai pilihan Sahabat Sehat untuk diterapkan pada anaknya. Namun, Sahabat Sehat perlu diketahui kalau gaya otoritatif ini tidak berhubungan dengan kecerdasan anak. 

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

About the Author

Neta Mustikasari

Lulusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Garut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *