• June 1, 2023

Ini Penjelasan dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Apa Sahabat Sehat punya kebiasaan menggigit kuku? Kebiasaan ini dikenal dengan onychopagia, yaitu berkaitan dengan gugup atau stres yang dialami anak-anak dan orang dewasa. Sebagian besar orang yang punya kebiasaan ini akan menggigiti lempeng kuku dan terkadang jaringan di bantalan kuku, serta kutikula.

Kenapa Suka Menggigit Kuku?

Jika sudah terbiasa, menggigit kuku bisa menjadi hal yang tidak disadari. Dilihat dari sisi psikologis, banyak hal yang menyebabkan seseorang tanpa sadar menggigit kukunya sendiri, berikut ini di antaranya.

kebiasaan menggigit kuku
Foto: Pexels.com

Kecemasan

Seseorang yang merasa gelisah, cemas, dan tidak tenang, cenderung melakukan tindakan tertentu, termasuk menggigit kuku untuk menenangkan diri. Contohnya adalah saat panik karena harus berbicara di depan umum, cemas karena akan wawancara kerja, ataupun panik karena pekerjaan tidak selesai tepat waktu.

Stres

Perasaan tertekan yang dialami seseorang juga membuatnya secara refleks melakukan tindakan sebagai bentuk coping mechanism. Salah satunya adalah menggigit kuku agar diinya bisa lebih tenang. Biasanya semakin tinggi tingkat stres yang dialami, maka frekuensi menggigit semakin sering.

Merasa Bosan

Bosan juga menjadi salah satu penyebab paling umum untuk menggigit kuku. Hal ini biasanya akan dilakukan tanpa sadar untuk mengisi kekosongan. Faktor ini umumnya terjadi karena sudah terbiasa menggigit kuku sejak kecil atau terpengaruh dengan kebiasaan orang di sekitarnya.

Dampak Sering Menggigit Kuku

Kebiasaan buruk menggigit kuku tentu berdampak buruk. Jika dibiarkan, hal ini menyebabkan kuku rusak, nyeri dan kemerahan di kulit sekitar kuku, infeksi kuku, infeksi di saluran pencernaan akibat masuknya bakteri atau kuman, gusi bengkak, dan gigi retak, tidak rata, atau patah.

menghentikn kebiasaan gigit kuku
Foto: Pexels.com

Kebiasaan menggigit kuku harus segera dihentikan agar tidak merusak kuku dan menimbulkan berbagai keluhan kesehatan. Berbagai hal di bawah ini sangat efektif menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

Mengetahui Pemicunya

Mengetahui pemicu kebiasaan adalah cara jitu untuk menghilangkannya. Kamu perlu mengevaluasi diri untuk menyadari alasan mengapa menggigit kuku terus menerus. Dengan ini, kamu bisa mengatasi penyebab tersebut agar dapat menghentikan kebiasaan.

Memotong Pendek Kuku

Kuku panjang semakin meningkatkan kemungkinan menggigit kuku. Oleh karena itu, potonglah kuku tangan sampai pendek hingga tidak memungkinkan untuk digigit. Jagalah kerapian dan kebersihan kuku agar membuatmu merasa sayang jika merusaknya dengan menggigit.

Mencari Kegiatan Lain

Mencari kegiatan positif adalah solusi efektif agar kebiasaan menggigit kuku tidak berlanjut. Buatlah dirimu merasa senang dan bersemangat melakukan hobi, seperti menonton, menyanyi, bermain musik, membaca, melukis, berenang, dll. Jika sedang ingin bersantai menghilangkan penat, namun kebiasaan menggigit kuku muncul kembali, maka carilah sesuatu yang lain sebagai pengganti untuk dimainkan, seperti stress ball atau pulpen.

Menggunakan Sarung Tangan

Solusi berikutnya adalah mengenakan sarung tangan, sehingga kuku tangan tetap aman. Setidaknya, kebiasaan menggigit kuku akan berkurang karena terhalang sarung tangan. Cara ini dapat dilakukan saat kamu tidak sibuk karena dimungkinkan bisa mengganggu aktivitas jika menggunakan sarung tangan.

Menghilangkan kebiasaan memang tidak semudah yang dibayangkan. Diperlukan upaya kuat dan konsisten. Pikirkanlah dampak yang dialami jika terus menerus mempunyai kebiasaan tersebut. Pilihlah manajemen stres yang baik dan salurkan melalui hal positif. Jika terasa sulit, Sahabat Sehat boleh berkonsultasi ke dokter atau psikolog yang akan merekomendasikan terapi perilaku kognitif untuk membantu menghilangkan kebiasaan tersebut.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

About the Author

Yuan Adelintang Kurniadita

Saya adalah mahasiswi Magister Sains Manajemen, UGM, dan sudah berpengalaman sebagai content writer freelance.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *